Ada beberapa hal yang nggak bisa kujelaskan dalam kalimat dan mengucapkannya lantang.
Bukan perihal lelah, juga bukan perihal aku yang lagi-lagi lemah. Kali ini tentang aku yang merindukan rumah. Rumah yang hangatnya selalu menjuru ke seluruh arah, namun akhir-akhir ini ia punah.
Alasannya aku nggak mengerti.
Sebab akibatnya aku nggak tahu.
Hanya saja, setiap kali aku melihat anggota rumahku ini, rasanya… aneh. Ini rasa yang baru ku rasakan selama hidup, rasa dimana aku selalu menahan tangis ketika mereka hendak membangun konversasi.
Mungkin, aku yang terlalu angkuh. Mungkin juga, ini karena perasaan belum melakukan dan memberikan yang terbaik terlalu mendominasi; mengakibatkan aku merasa nggak berguna, padahal usaha mereka sungguh istimewa.
Kami hanya insan-insan sederhana yang ditakdirkan untuk selalu bersama. Kami mengasihi sebisa nya, berkonversasi seperlunya. Namun cinta kami, dan rasa ingin melindungi satu untuk lainnya sangat luar biasa.
Meskipun begitu, hari ini aku akan coba bangun konversasi walau perih mengikis hati.
Hari ini lagi, aku sayang keluargaku yang sederhana.